Pertolongan pertama saat pleci telat pemberian pakan

Karena faktor sibuk kerja, kadangkala kita kurang memperhatikan momongan kita. Termasuk juga makanan nya, yang kadang kala tanpa kita sadari sudah habis dari cepuknya. Hal ini juga saya alami sekitar dua hari yang lalu. Ketika saya pulang kerja, karena tubuh sudah lelah saya pun tertidur. Saat bangun, saya kaget bukan kepalang. Pleci betina kesayangan saya si tapasya, sudah tergeletak lemah lunglai. Saya angkat sedikit tubuh nya, tetapi tetap saja tidak bisa berdiri.

Saat saya lihat cepuknya, astaga rupanya wadah cepuk makanan nya kosong. Bahkan cepuk minumnya pun tidak ada air setetes pun. Saya berusaha berpikir keras untuk menyelamatkan. Keadaan panik campur kesel sekaligus kebingungan. Dalam hati bicara ( waduh gimana ini, kalo manusia mah harus di infus ini).  Ketika itu juga saya terpikir bahwa saya harus membuat semacam larutan yang bisa menggantikan porsi makanan burung. Saya pun teringat bahwa  burung pleci biasa menghisap sari bunga. Saya pun dengan cepat membuat larutan gula yang diseduh dengan air.

Sambil berharap- harap cemas saya sodor kan kepala pleci ke arah larutan gula. Rupanya diminum juga sob sedikit-sedikit. Tapi keadaan tidak banyak berubah, si tapasya masih saja lemah lunglai.
Tanpa putus asa, saya sodorkan larutan gula hingga beberapa kali dengan jeda sekitar 1-2 menit. Setelah 4 kali saya lakukan berulang, sinar mata tapasya mulai terang kembali. Saya berpikir bahwa usaha saya tidak sia-sia. Tapi keadaan tubuhnya tetap lemah lunglai. 

Dari situ saya berpikir kembali bahwa air gula saja tidak cukup. Saya pun berinisiatif mencampur larutan gula dengan voer nya sampai terlihat seperti menjadi bubur. Dalam hati bicara : "harus ada sari makanan yang masuk ke tubuh tapasya supaya tubuhnya memiliki energi".

Dengan hati-hati saya pegang kembali kepalanya dan menyodorkan nya ke bubur voer yang saya campur air gula. Sedikit demi sedikit tapasya meminumnya. Sama seperti sebelumnya, hal ini saya lakukan berulang-ulang dengan jeda 1-2 menit. Setelah beberapa kali minum, saya coba membantunya berdiri. Meskipun tertatih-tatih si tapasya mulai bisa berdiri. Saya semakin optimis bahwa tapasya bisa selamat, keadaan semakin membaik, tapasya mulai bisa mencengkeram tenggeran dengan kuat. Selang beberapa jam kemudian, tapasya mulai kokoh berdiri dan sudah kuat untuk melompat.
pertolongan pada pleci

Melihat hal tersebut, senangnya bukan kepalang. Tapi saya lihat matanya berusaha untuk tidur. Saya berpikir dalam hati" mungkin dia butuh istirahat sejenak untuk mengembalikan energi tubuhnya"
Saya putusnya untuk mengembalikan ke sangkarnya supaya tapasya bisa istirahat total. Dari kejauhan saya lihat kakinya mencengkeram kuat, pertanda bahwa keadaannya semakin membaik.

Sore hari saya cek kembali, tapasya sudah makan sendiri voer kering di cepuk nya. Lega rasanya, walaupun demikian. Tubuhnya belum pulih benar. Ke esokan harinya saya cek kembali , tubuhnya sudah pulih kembali seperti sedia kala. Terbang kesana kemari dengan lenjehnya menggoda pleci-pleci jantan.

Tahapan pertolongan
1. Seduh gula dengan air hangat
2. Berikan pada pleci sebagai larutan agar tubuhnya bisa bertahan
3. Lakukan berulang-ulang dengan jeda 1-2 menit.
4. Larutan voer campurkan dengan air gula sebelumnya.
5. Berikan pada pleci berulang-ulang dengan jeda 1-2 menit sekali.
6. Setelah pleci bisa bertengger dan mencengkeram kuat. Biarkan pleci istirahat sejenak.
7. Pastikan wadah cepuk makanan dan minumnya terisi penuh.
Semoga bermanfaat ya.

Komentar