4 Penyebab penghobi kacer pensiun dini

Bicara tentang burung kacer memang tak ada habis nya. Bagi penulis secara pribadi, kacer merupakan salah satu burung kicau yang wajib di miliki. Gaya bertarung nya eksotik, padanan warna bulunya simple tapi elegan, volume suara nya edan, dan tentu saja harga nya pas di kantong. Dan burung kacer ini sob, termasuk salah satu burung yang paling banyak penggemarnya di indonesia. 



Tetapi meskipun memiliki banyak penggemar, tidak sedikit para penghobi yang pada akhirnya memutuskan untuk pensiun dini dalam memelihara kacer. yah.....tentu faktornya macam-macam, ada yang tidak suka karna mbagong nya, ada yang tidak suka dengan cara merawatnya atau bahkan terlalu kesal dengan tingkah kacernya yang super-super giras.

Terkait dengan hal tersebut penulis akan mencoba mengulas sedikit, tentang kenapa sih para penghobi bisa pensiun dini?????? dan mengapa beberapa penghobi justru bisa sukses besar dengan burung kacer nya.

1. Bukan hobi
Bicara hobi tentu bicara dedikasi dan konsistensi. Seseorang yang tergila-gila dengan sebuah hobi, tentu akan mendedikasikan diri nya untuk hobi nya. bisa berupa uang, waktu atau bahkan tenaga. Dan sebuah hobi tak akan pernah lekang oleh waktu. kita bicara "hobi".....ya.......bukan 
"suka". karena hobi dan suka itu berbeda jauh. 

nah......jadi sobat yang kebanyakan yang pensiun dini adalah orang-orang yang hanya suka saja, hanya ikut-ikutan saja, hanya penasaran saja dan bukan hobi.

ketika kesalnya datang, ketika rasa penasarannya terpenuhi maka bisa dipastikan kita akan mencapai titik jenuh. di titik jenuh inilah biasanya penghobi kacer akan memutuskan untuk pensiun.

2. Salah dalam menentukan tujuan
Biasanya, di fase-fase awal, penghobi burung yang baru berkenalan dengan dunia burung tak peduli akan dibawa kemana hobi nya. Pokoknya beli burung, beli kandang, beli pakan...selesai urusan. padahal justru sebaliknya......akhirnya kesal sendiri, pusing sendiri dan pensiun deh. 

ini sebenarnya adalah  hal yang paling penting sob, jadi misalnya sobat memutuskan untuk menggeluti hobi burung kicau, setidaknya sobat menentukan terlebih dahulu akan di bawa kemana hobi sobat. apakah ingin Menjadi pemain kicau prestasi, ingin menjadi penangkar burung atau penjual burung. 

kadang kala nieh sob, kita tuh asal aja dalam menggeluti hobi. di bilang pemain gantangan.....ya bukan, dibilang penangkar tapi cuma punya burung sepasang, dibilang penjual burung juga ya bukan......jadi sebaiknya sobat tentukan dahulu sobat akan menggeluti yang mana?????

Misalnya sobat cuma suka denger suaranya doang.......ya sobat gak usah beli yang burung bahan, alih-alih pengen dengar suaranya kok malah burungnya diam membisu lompat sana-sini, sebaiknya ya beli burung yang sudah gacor owor-owor.

misalnya sobat suka dengan lomba burung.....ya sobat mulai berlatih mengenal semua jenis settingan burung lomba sampe ke model-model makanan nya....atau bahkan ke juri-juri nya......

jika sobat niat nya untuk jualan burung, ya tidak boleh terlalu sayang sama burung, perdalam dunia jual beli dan teknik-teknik membina pelanggan.

3. Terlalu banyak pelihara burung
Terlalu banyak pelihara burung juga bisa menjadi faktor penyebab sobat pensiun dini. Semakin banyak burung yang kita rawat, tentu akan semakin banyak waktu yang kita butuhkan, semakin banyak pula dana yang dibutuhkan, semakin sulit pula memanage nya. secara otomatis hal tersebut akan membuat burung-burung sobat kurang perawatan. dan pada akhirnya banyak yang mati. 

jadi dalam hal ini sebaiknya sobat sesuaikan antara memelihara burung dengan keadaan sobat. Idealnya, kita per individu memelihara hanya 3 ekor burung, kalaupun sobat bisa memelihara burung lebih dari itu, biasanya hanya 3 ekor yang bagus, sedangkan yang lainnya ya.....kualitasnya biasa...

4. Tidak ada rasa cinta
jiahhhhh......bahasanya....cinta-cinta an.......
jadi gini sob, sebenarnya dalam menggeluti dunia kicau, antara penghobi dan si burung harus memiliki rasa sayang. Coba deh sobat cermati penghobi profesional atau pemilik burung-burung prestasi, pasti rata-rata para pemiliknya memiliki semacam keterikatan emosional yang mendalam dengan si burung. bahkan si burung mau nya apa, dia tuh tau.....jam berapa si burung kicau, dia tau.....bahkan sangking mendalam nya, ada yang juga ngobrol sama burung nya. wkwkwkwkwkwkw.......tapi sumpah......itu nyata sob....burung nya prestasi.

dan sebaliknya burung-burung yang gak kita suka biasanya, lama-kelamaan layu, sakit dan bahkan ada yang mati seketika. Mirip banget kayak kita benci sama seseorang, pokoknya kalo liat tuh burung.......bawaan nya kesel aja.....empet banget dah...............

kalo sudah begitu sebaiknya cepat-cepat deh sobat jual atau tukar di kios.



Komentar

  1. According to Stanford Medical, It is in fact the ONLY reason women in this country get to live 10 years more and weigh 42 lbs lighter than we do.

    (And really, it has absoloutely NOTHING to do with genetics or some hard exercise and EVERYTHING to around "how" they eat.)

    BTW, What I said is "HOW", not "what"...

    Tap this link to uncover if this brief quiz can help you decipher your real weight loss potential

    BalasHapus

Posting Komentar