Sepanjang sejarah manusia, musik selalu menjadi bagian integral kehidupan .Peristiwa penting dalam semua peradaban kuno sering disertai nyanyian dan lantunan lagu, atau pukulan, petikan, atau tiupan alat music. Dari pernikahan, berbagai upacara, prosesi penguburan, perayaan, ritual agama hingga segala macam peristiwa pendidikan, music selalu hadir.
Masih ingat saat kecil anda. Belajar dan music tak pernak dapat dipisahkan bagi anak-anak.tetapi saat beranjak dewasa, pembelajaran dipusatkan pada kata-kata semata. Music, irama, dan gerakan tubuh disingkirkan sebagai alat bantu pembelajaran.
Musik dan ingatan
System limbic otak manusia berisi alat-alat untuk memproses music. System limbic ini juga berisi alat-alat penting bagi ingatan jangka panjang.musik dan ingatan secara fisiologis berhubungan di dalam otak.
Inilah sebabnya seorang murid smu yang merasa tidak mungkin mengingat table unsur berkala dalam pelajaran kimia mengenal betul lirik 150 lagu yang berbeda bahkan tanpa berusaha. Music dan ingatan terkait didalam otak.
Para pendeta brahma di india menggunakan irama dan music untuk mengingat berjilid-jilid teks veda. Iliad dan odyssey karya homer ( sebenarnya lagu rap ) yang sering dibaca keras-keras dengan latar belakang irama dan music. Anak-anak sekarang belajar abc melalui music dan table perkalian dengan ketukan berirama. Dan para pembuat iklan menggunakan music serta irama sepanjang waktuuntuk memasukan pesan mereka kedalam hati kita.
Pendidik dan peneliti Bulgaria, georgi lozanov, mengembangkan metode untuk mempercepat pelatihan bahasa melalui sugesti, relaksasi, dan music. Dan di universitas California di Irvine. para peneliti menemukan bahwa murid yang mendengar music Mozart sebelum diuji kemampuannya memproses informasi spasial meraih angka 8 dan 9 point lebih tinggi daripada mereka yang mendengarkan pesan relaksasi verbal.
Jelas bahwa kita semua dalam pendidikan dan pelatihan perlu menemukan kembali banyak sumbangan positif music pada pembelajaran.
Komentar
Posting Komentar