Mata


mata dan bagiannya
Masihkah kita ingat ungkapan dalam bahasa Indonesia yang kita pelajari dibangku SMP? “darimana datangnya lintah?dari sawah turun ke kali. Darimana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati”

Darimana datangnya tindak-tindak kriminal? ambil contoh kasus pemerkosaan, ada seorang ahli yang mengatakan, karena mata melihat sesuatu yang menggodan dan merangsang untuk melakukan, alis mata. Karenanya kemudian para wanita dinasehati agar berpakaian wajar, agar mata lelaki usil bin jahat tidak melihatnya.

Lalu bagaimana dengan aksi kriminalitas, seperti penjambretan, penodongan dan perampokan?
Kata bang napi, yang selalu pakai topeng itu, karena melihat adanya kesempatan. Karenanya menurut bang napi,”waspadalah” artinya, kesempatan itu terkalkulasi kemungkinannya setelah pelaku melihat calon korbannya. Dan lagi-lagi karena mata.

Pendeknya, mata itu bisa menjadi sumber kejahatan bila tidak di kendalikan. Tapi sebaliknya, bila mata dikendalikan dan dipelihara, mata juga dapat mengantarkan pemiliknya pada kebahagiaan.
Para sufi selalu memperhatikan penggunaan mata karena takut-takun mata membawa dosa.
Para psikolog membagi mata menjadi tiga macam. Pertama, mata daging alias bola mata. Kedua mata pikiran dan ketiga mata batin (eye soul). Ketiga mata itu seluruhnya saling berkaitan.
Artinya, awalnya mata daging yang jelalatan (melihat kesana-kemari) kemudian pikiran kotor muncul sehingga mata hatinya yang gelap dan tidak bisa menuntunnya dan membimbingnya, maka terjadilah kejahatan. Dalam pandangan islam, mata, telinga dan pikiran semuanya akan dimintai pertanggungjawaban atas semua yang dilakukan di dunia.

Bagaimana mungkin? Sangat mungkin, bukankah sekarang dengan kemajuan ilmu pengetahua, soal kulit saja bisa diketahuai pola hidup suatu binatang. Apalagi dengan mata, telingan dan pikiran. Konon didalam jaringan semua organ tubuh manusia ada micro chipnya.

Dalam al qur’an dikisahkan bahwa kelak di akhirat mulut kita yang pandai bersilat lidah disana tidak bisa bersilat lidah sedikitpu karena terkunci. Yang berbicara dan member kesaksian adalah tangan, kaki, dan anggota tubuh kita yang lainnya.(al qur’an: yasin: 65)

Karena kita memahami dan menyadari bahwa mata itu bagian dari sebuah pertanggungjawaban, maka kita pasti tidak akan mudah bermain mata.

Komentar