Pendidikan di Indonesia merupakan suatu proses pendidikan yang diselenggarakan di seluruh bagian atau daerah di indonesia baik itu berupa pendidikan format maupun nonforma, terstruktur ataupun tidak terstruktur untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan di indonesia menyangkut tiga unsur pokok, yaitu : input, proses dan output. input pendidikan adalah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada peserta didik. Proses pendidikan terkait dengan berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum, gedung, buku, dan metode metode pembelajaran. output atau hasil pendidikan dapat berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Pendidikan menengah dibagi atas pendidikan menengah atas dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan berbasis life skill dimulai dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. adapun vokasi formal dibuka sejak sekolah menengah kejuruan pertama (dulu) yang sekarang menjadi sekolah menengah kejuruan (SMK).
tujuan penyelenggaraan pendidikan menengah umum (SMU) untuk mempersiapkan peserta didik menuju pendidikan tinggi. oleh karena itu, fungsinya lebih pada penyiapan siswa dalam kerangka akademik serta dasar-dasar pengetahuan sebagai landasan kuat untuk tumbuhnya sikap dan moral sebagai ilmuwan.
Penyelenggaraan pendidikan kejuruan (vokasi) dan pendidikan profesional (occupational)dimaksudkan untuk menyiapkan peserta didik agar mempounyai keterampilan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja tingkat menengah. penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan dilaksanakan melalui berbagai sistem, yaitu melalui sistem persekolahan, pendidikan luar sekolah kursus-kursus keterampilan, keahlian dan pelatihan kerja industri serta melalui pendidikan tinggi.
pendidikan profesional adalah salah satu sistem pendidikan yang ada di indonesia. pendidikan ini mempunyai misi untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan sikap profesionalnya, mampu berkompetisi, dan mampu meniti tahap-tahapp perkembangannya agar mampu mempersiapkan dirinya dalam lapangan kerja dan berkarier di dunia ketenaga kerjaan (Permen 22 tahun 2006).
Masalah pendidikan di indonesia
Masalah pendidikan di indonesia
Berdasarkan data United Nations Development Program (UNDP) 2011, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di urutan 124 dari 187 negara yang disurvei dengan indeks 0,67 persen. Sedangkan Singapura dan Malaysia mempunyai indeks yang jauh lebih tinggi yaitu 0,83 persen dan 0,86 persen. data tersebut jelas membuktikan bahwa kualitas pendidikan di indonesia masih sangat rendah.
Banyaknya masalah pendidikan di indonesia menuntut penyelesaian yang cepat, efektif dan efisien. Seperti rendahnya kualitas tenaga pendidik di indonesia, keterbatasan fasilitas dan lemahnya pengawasan terhadap pelanggaran-pelangaran dalam dunia pendidikan. Bukan rahasia umum bahwa bidang pendidikan kita pun terjangkit masalah KKN. Setiap tahunnya ribuan mahasiswa lulus wisuda untuk menjadi guru, tapi Kesempatan kerja sama sekali tidak berimbang. Pemerintah lebih senang mendongkrak guru-guru yang sudah PNS, berbagai program pun dilaksanakan hanya untuk sekedar mengajarkan mereka mengetik atau mengenal komputer.
Di sisi lain, kasus putus sekolah anak – anak usia sekolah di Indonesia juga masih tinggi "Berdasarkan data Kemendikbud 2010, di Indonesia terdapat lebih dari 1,8 juta anak setiap tahun tidak dapat melanjutkan pendidikan, Hal ini disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor ekonomi; anak – anak terpaksa bekerja untuk mendukung ekonomi keluarga; dan pernikahan di usia dini,” menurut Sekretaris Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M. Eng, Sc di Jakarta. Dalam laporan terbaru Program Pembangunan PBB tahun 2013, Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan angka 0,629. Dengan angka itu Indonesia tertinggal dari dua negara tetangga ASEAN yaitu Malaysia (peringkat 64) dan Singapura (18), sedangkan IPM di kawasan Asia Pasifik adalah 0,683.
Komentar
Posting Komentar