batubara merupakan salah satu sumber daya alam indonesia yang memberi kontribusi besar bagi kemajuan bangsa ini. tambang-tambang batu bara hingga kini masih aktif untuk terus di eksplorasi bahkan di ekspor ke negara-negara tetangga seperti singapura, thailand, taiwan hingga ke jepang.
sebagai bahan bakar fosil, pembangkit listrik yang mensuplay listrik sangat bergantung pada keberadaan batubara sebagai bahan bakar utama. para pekerja tambang setiap hari bergelut dengan alat-alat berat untuk mendapatkan hasil batubara yang maksimal. untuk kemudian di kirim ke stockpile dan akhirnya di kirim ke berbagai daerah dan di ekspor ke negara-negara asing.
Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil yang
terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama terdiri dari karbon,
hidrogen dan oksigen. Batubara terbentuk dari tumbuhan yang telah
terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi pengaruh
tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga membentuk lapisan batubara.
Proses Pembentukan batubara itu sendiri dimulai sejak zaman batubara pertama (Carboniferous Period / Periode Pembentukan Karbon atau Batubara), yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu.
Proses Pembentukan batubara itu sendiri dimulai sejak zaman batubara pertama (Carboniferous Period / Periode Pembentukan Karbon atau Batubara), yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu.
Mutu dari setiap endapan batu bara
ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan, yang disebut
sebagai ‘maturitas organik’. Proses
awalnya gambut berubah menjadi lignite
(batubara muda) atau ‘brown coal
(batubara coklat)’ – Ini adalah batubara dengan jenis maturitas organik rendah.
Dibandingkan dengan batubara jenis lainnya, batubara muda agak lembut dan
warnanya bervariasi dari hitam pekat sampai kecoklat-coklatan. Akibat pengaruh
suhu dan tekanan yang terus menerus selama jutaan tahun, batubara muda
mengalami perubahan yang secara bertahap menambah maturitas organiknya dan
mengubah batubara muda menjadi batubara ‘sub-bitumen’.
Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batubara menjadi lebih
keras dan warnanya lebih hitam dan membentuk ‘bitumen’ atau ‘antrasit’.
Dalam kondisi yang tepat, peningkatan maturitas organik yang semakin tinggi
terus berlangsung hingga membentuk antrasit.
Kualitas
Batubara
Tingkat perubahan yang
dialami batu bara, dari gambut sampai menjadi antrasit – disebut sebagai
pengarangan – memiliki hubungan yang penting dan hubungan tersebut disebut
sebagai “tingkat mutu” batubara. Batubara dengan mutu yang rendah, seperti batubara
muda dan sub-bitumen biasanya lebih
lembut dengan materi yang rapuh dan berwarna suram seperti tanah. Batubara muda memilih
tingkat kelembaban yang tinggi dan kandungan karbon yang rendah, dan dengan
demikian kandungan energinya rendah
Batubara dengan mutu yang lebih tinggi umumnya lebih keras dan kuat dan
seringkali berwarna hitam mengkilap seperti kaca. Batubara dengan mutu yang
lebih tinggi, memiliki kandungan karbon yang lebih banyak, tingkat kelembaban
yang lebih rendah dan menghasilkan energi yang lebih banyak. Antrasit adalah
batubara dengan mutu yang paling baik dan dengan demikian memiliki kandungan
karbon dan energi yang lebih tinggi serta tingkat kelembaban yang lebih rendah.
Komentar
Posting Komentar