Contoh Makalah dan jurnal pendidikan media informasi dan komunikasi


    Contoh makalah dan jurnal pendidikan media informasi dan komunikasi

    Latar Belakang masalah
    Pada kehidupan sehari-hari, setiap manusia membutuhkan media informasi dan komunikasi, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, baik dalam bidang pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi. Saat ini sarana media massa sudah semakin berkembang, semua ini tidak terlepas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang juga arus globalisasi.

    makalah media informasi dan komunikasi

    Kehadiran media massa sebagai sumber informasi dan pengetahuan pada era globalisasi, membawa perubahan dan bergesernya peranan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai penyampai pesan atau informasi. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi dalam kegiatan pembelajaran siswa, akan tetapi siswa dapat memperoleh informasi melalui media massa, baik media cetak maupun media elektronik, dan juga dari internet.

    Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan, baik di tingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga perguruan tinggi. Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi ditegaskan bahwa : “Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia berkarakter, diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”.

    Djahiri (1992: 17) mengemukakan bahwa sumber pembelajaran harus layak dan benar untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah :
    1. Sumber formal, yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan juga agama yang diakui Indonesia,
    1. Sumber literatur,
    2. Media massa, baik cetak maupun elektronik,
    3. Narasumber yang kompeten.

    Media massa sebagai sumber informasi yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, menentukan keberhasilan pencapaian tujuan. Namun perlu disadari, bahwa tidak setiap guru memiliki kemampuan dan keterampilan dalam pemanfaatan media massa sebagai sumber belajar. Selain itu, masalah ketersediaan sarana dan prasarana di setiap sekolah tidaklah sama. Pemanfaatan media massa sebagai sumber belajar, kini mulai diterapkan di sekolah-sekolah, yang mempunyai fasilitas mendukung, baik secara fisik maupun non fisik.


    Permasalahan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam proses pembelajaran adalah siswa cenderung pasif, dan sebagian menganggap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sedikit membosankan. Hal ini disebabkan masih rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan serta gaya belajar yang dilakukan guru kurang menarik, masih berfokus terhadap metode ceramah dan hanya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar. Selain itu, bahwa tidak setiap guru memiliki kemampuan dan keterampilan yang sama dalam pemanfaatan media massa sebagai sumber belajar. Keadaan demikian yang akhirnya dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah.

    Pada dasarnya dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, motivasi memiliki andil dan dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, siswa tidak hanya sebagai pendengar saja, akan tetapi ia dituntut untuk aktif dan dilibatkan dalam proses pembelajaran.

    Motivasi siswa dapat timbul dari dalam dirinya dan juga mendapat pengaruh dari luar. Untuk itu, guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan mampu membangkitkan minat siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang inovasi dan juga memanfaatkan sumber-sumber belajar dalam lingkungan sekolah.

    Penelitian ini terfokus pada peranan media massa dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan penelitian pendahuluan dilaksanakan di SMA N 1 Pringsewu, pengunaan media massa sebagai sumber informasi belajar belum berjalan secara optimal.

    Jenis-jenis sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu pemanfaatan media massa, terdiri dari media massa elektronik dan media cetak. Media massa elektronik terdiri dari televisi, dan fasilitas internet. Sedangkan media cetak, terdiri dari koran, majalah, dan buku panduan lain di perpustakaan SMA N 1 Pringsewu.

    Semua fasilitas media massa tersebut, diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran di SMA N 1 Pringsewu. Selain fasilitas tersebut, minat siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, juga mempengaruhi terhadap tingkat minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.


    Tinjauan Pustaka

    Minat memegang peranaan sangat penting dalam kemampuan berhasil atau tidaknya seseorang dalam berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan, karena dapat menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran.

    Minat adalah kecenderungan tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati dan dipelajari seseorang akan diperhatikan terus-menerus, disertai dengan rasa senang.

    Berdasarkan pengertian minat di atas, dapat didefinisikan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa yang menetap kepada diri seseorang dan biasanya disertai dengan perasaan senang dan tertarik terhadap kegiatan atau bidang tertentu. Minat belajar timbul atau muncul tidak secara tiba-tiba, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja, dengan kata lain, minat belajar dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan. 

    Pengertian belajar menurut para ahli psikologi dalam Oemar Hamalik (2009: 40), “belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup”.

    J. Herbart dalam Oemar Hamalik (2009: 42), ”belajar adalah memperoleh pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang-perangsang dari luar”.Pendapat lain disampaikan Sardiman (2007: 30), “belajar merupakan usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan, merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya”.

    Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Slameto (2003: 2) :
    Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Akan tetapi tidak semua perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar.

    Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar itu menimbulkan suatu perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan perubahan itu dilakukan lewat kegiatan, atau usaha yang disengaja. Jadi, yang dimaksud dari minat belajar belajar adalah aspek psikologi seseorang menampakkan diri dalam beberapa gejala,seperti : gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar.

    Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) merupakan mata pelajaran fokus pada pembentukan pengetahuan dan sikap terhadap pribadi dan perilaku siswa. Siswa berasal dari latar belakang kehidupan yang berbeda, baik agama, sosio kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa. Hal ini bertujuan agar warganegara Indonesia menjadi cerdas, terampil, kreatif, dan inovatif serta mempunyai karakter khas sebagai bangsa Indonesia, dilandasi nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

    Arnie Fajar (2005: 141) bahwa ”Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran fokus pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter seperti diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.

    Berdasarkan pendapat di atas, dapat didefinisikan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memberikan pengetahuan mengenai hubungan antar warga negara, pemenuhan hak dan kewajiban warga negara, kesadaran terhadap hukum dan politik sehingga tercipta suasana demokratis.

    Tim Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah (2006: 12), tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
    1) Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
    2)    Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
    3)    Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
    4)    Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan dunia secara langsung atau tidak langsung degan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

    Tujuan Penulisan

    Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan peranan media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012.


    METODE PENELITIAN
    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data secara objektif serta menggambarkan peranan media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012.

    Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI dan XII SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 500 orang,. sampelnya dapat dianbil antara 10-15 % atau 20-25 %”. Berdasarkan teori di atas, maka sampel diambil 10% dari 500 siswa SMA Negeri 1 Pringsewu dan diperoleh sampel 50 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, dokumentasi, dan teknik wawancara. Sebelum angket digunakan dilakukan uji reliabilitas. Teknik analisa data menggunakan chi kuadrat.

    HASIL DAN PEMBAHASAN
    1. Hasil
    Penyajian data peranan media massa dan minat belajar siswa setelah daftar tes terkumpul dapat dilihat dalam tabel

    Tabel 12. Distribusi frekuensi hasil angket peranan media massa

    No.
    Kelas Interval
    Frekuensi
    Persentase
    Kategori
    1
    26 - 28
    11
    22%
    Kurang Berperan
    2
    29 - 31
    23
    46%
    Cukup Berperan
    3
    32 - 34
    16
    32%
    Berperan
    Jumlah

    50
    100 %

    Sumber: Data analisis hasil sebaran angket tahun 2012

    Tabel 16. Distribusi frekuensi Minat Belajar di SMA N 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012

    No.
    Kelas Interval
    Frekuensi
    Persentase
    Kategori
    1
    12 – 15
    8
    16%
    Kurang Berminat
    2
    16 – 19
    35
    70%
    Cukup Berminat
    3
    20 – 23
    7
    14%
    Berminat
    Jumlah

    50
    100 %

    Sumber: Data analisis hasil sebaran angket tahun 2012


    1. Pembahasan
    Setelah hasil angket tentang peranan media massa (variabel X) dengan dua sub indikator, diperoleh data dengan skor tertinggi adalah 34 dan skor terendah adalah 26, sedangkan kategorinya adalah 3 dari sebaran angket tentang peranan media massa dengan 12 item pertanyaan.

    Berdasarkan hasil pengolahan data tentang peranan media massa (variabel X) di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012 adalah dari 50 responden, 11 responden (22%) menyatakan kategori kurang berperan, ini disebabkan karena sebagian dari mereka guru memegang peranan penuh dalam menyampaikan materi pelajaran. Kemudian 23 responden (46%) menyatakan kategori cukup berperan. Hal ini disebabkan karena memang media massa dapat membantu mereka dalam memahami materi yang sulit dimengerti. Dan selebihnya yaitu 16 responden (32%) menyatakan kategori berperan. Mereka berangggapan bahwa media massa memang benar berperan dalam memahami materi PKn diberikan guru di sekolah, selain itu media massa juga memberikan kemudahan bagi meeka dalam mencari atau menyelesaikan tugas yang guru berikan, baik dari media cetak maupun elektronik. Berdasarkan hasil perhitungan ini maka Peranan Media Massa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012, masuk ke dalam kategori cukup berperan.

    Setelah hasil angket tentang minat belajar (variabel Y) diketahui, diperoleh data dengan skor tertinggi adalah 23 dan skor terendah adalah 12, sedangkan kategorinya adalah 3 dari sebaran angket tentang minat belajar dengan 8 item pertanyaan. Berdasarkan hasil pengolahan data tentang minat belajar (variabel Y) siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012 data yang diperoleh adalah sebagai berikut: dari 50 responden, 8 responden (16%) menyatakan kategori kurang berminat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya siswa menganggap penyajian materi dilakukan oleh guru kurang menarik dan tidak membuat siswa senang, serta siswa menganggap mata pelajaran PKn membosankan. Kemudian 35 responden (70%) menyatakan kategori cukup berminat, hal ini diantaranya dapat dilihat dari beberapa siswa yang memiliki literatur tambahan selain dari LKS disediakan oleh sekolah, dan juga beberapa materi mereka dapatkan dari browsing dan media cetak, ada juga siswa bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas, kemudian guru tersebut memberikan solusi dari pertanyaan siswa. Dan selebihnya yaitu 7 responden (14%) menyatakan kategori berminat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa siswa yang menganggap penyajian materi oleh guru menarik memanfaatkan media massa sebagai sumber belajar dan sebagai media pembelajaran bagi siswa dan membuat siswa senang, serta mereka menganggap mata pelajaran PKn penting untuk dipelajari karena dapat menumbuh kembangkan semangat nasionalisme dan patriotisme warga negara.

    Dengan hasil perhitungan ini, maka minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012, masuk ke dalam kategori cukup berminat, dengan persentase sebesar 70%.
    Berdasarkan hasil pengujian peran media massa, diketahui ada pengaruh signifikan antara peranan media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012. Ini dibuktikan dengan hasil perhitungan menggunakan rumus Chi Kuadrat bahwa x² hitung lebih besar dari x² tabel (x² hitung ≥ x² tabel ), yaitu 15,61 ≥ 9,49 pada taraf signifikan 5 % (0,05) dan derajat kebebasan = 4, serta mempunyai derajat keeratan pengaruh antar variabel dalam kategori berperan dengan koefisien kontingensi C = 0,48 dan koefisien kontingensi maksimum
    = 0,812. Berdasarkan perbandingan antara nilai C dengan
    , maka hasilnya adalah 0,59, yang berada pada kategori berminat. Sehingga dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa terdapat peran media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMA N 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012.


    SIMPULAN DAN SARAN

    Simpulan

    1. Peranan media massa dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan siswa di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012 masuk dalam kategori cukup berperan, ini menunjukkan bahwa adanya peran media massa dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

    1. Minat belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012 masuk dalam kategori cukup berminat, yaitu dari 50 responden terdapat 35 responden (70%) menyatakan kategori cukup berminat, hal ini diantaranya dapat dilihat dari beberapa siswa yang memiliki literatur tambahan selain dari LKS yang disediakan oleh sekolah, dan juga beberapa materi yang mereka dapatkan dari browsing internet dan media cetak, ada juga siswa yang bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas, kemudian guru tersebut memberikan solusi dari pertanyaan yang diajukan siswa, membuat siswa senang saat proses pembelajaran berlangsung.

    1. Berdasarkan hasil pengujian keeratan pengaruh yang dilakukan, diketahui ada peran signifikan antara media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012. Ini dibuktikan dengan hasil perhitungan yang menggunakan rumus Chi Kuadrat bahwa x² hitung lebih besar dari x² tabel (x² hitung ≥ x² tabel ), yaitu 15,61 ≥ 9,49 pada taraf signifikan 5 % (0,05) dan derajat kebebasan = 4, serta mempunyai derajat keeratan pengaruh antar variabel dalam kategori berperan dengan koefisien kontingensi C = 0,59 dan koefisien kontingensi maksimum = 0,812. Berdasarkan perhitungan tersebut maka koefisien kontingensi C = 0,59, berada pada kategori berminat. Sehingga dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa terdapat peranan media massa untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012.

    Saran

    Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis dapat mengajukan saran sebagai berikut:

    1. Kepada Kepala Sekolah agar lebih memperhatikan fasilitas sekolah, bertujuan memberi kemudahan bagi siswa dalam mendukung kegiatan belajar. Fasilitas tersebut baik dari sarana dan prasarana sekolah.

    1. Kepada guru mata pelajaran diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dalam mengajar dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pendidikan siswa. Bentuk-bentuk kreativitas tersebut dapat berupa pemanfaatan kemajuan teknologi demi kebutuhan ilmu pengetahuan, dan juga menggunakan metode-metode bervariasi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa jenuh ketika proses belajar berlangsung.

    1. Kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Pringsewu agar lebih memanfaatkan fasilitas yang sudah tersedia di lingkungan sekolah, sehingga materi yang diberikan oleh guru dapat diperjelas dengan sumber belajar di lingkungan sekolah, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

    DAFTAR PUSTAKA


    Amri, Khusnul. 2011. Pengaruh Keterampilan Guru Mengelola Kelas Menurut Persepsi Siswa Terhadap Minat Belajar Pkn Siswa di SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun 2010/2011. Universitas Lampung.

    Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

    Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Komunikasi Massa. Raja Grafindo Perkasa Jakarta.

    Depdiknas. 2003. UU No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan     Nasional.Citra Umbara. Bandung
    Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2006. Perkembangan PKn Pasca KBK dan Praktik Pembelajarannya. Depdiknas.

    Djahiri, Ahmad. 1992. Strategi Pengajaran Afektif Nilai Moral. Bandung.

    Fajar, Arnie. 2005. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Remaja Rosdakarya.
    Bandung.

    Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

    Rohani, Ahmad. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta. CV. Rajawali.

    Sardiman . 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta. Halaman 147

    Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.
    Jakarta.

    Sumadira. 2005. Media Komunikasi. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.

    Suratno. 2008. Macam-macam Sumber Belajar , Gramedia Pustaka     Utama. Jakarta.
    Susanto. 1982. Filter Komunikasi Media Elektronika. Pustaka Pelajar. Yoyakarta.


Komentar