5 manfaat kompetisi sekolah


    Kompetisi adalah aktivitas atau kegiatan untuk bersaing atau saling beradu kemampuan dengan tujuan untuk mendapatkan kemenangan. 
    5 manfaat kompetisi sekolah

    Pengertian kompetisi menurut para ahli
    Menurut Deaux, Dane, & Wrightsman (1993), kompetisi adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok. Individu atau kelompok memilih untuk bekerja sama atau berkompetisi tergantung dari struktur reward dalam suatu situasi.
    Menurut Chaplin (1999), kompetisi adalah saling mengatasi dan berjuang antara dua individu, atau antara beberapa kelompok untuk memperebutkan objek yang sama.

    Sedangkan dalam dunia biologi Kompetisi dapat di artikan sebagai persaingan antara dua organisme atau lebih untuk mendapatkan kebutuhan hidup mereka. Berdasarkan kebutuhan tersebut kompetisi dibagi menjadi:
    (1) Kompetisi teritorial yaitu kompetisi untuk memperebutkan wilayah atau teritori tempat tinggal organisme, hal ini berkaitan dengan kompetisi selanjutnya.
    (2) Kompetisi makanan yaitu kompetisi untuk memperebutkan mangsa atau makanan dari wilayah-wilayah buruan.

    Kompetisi juga dapat dibagi menjadi:
    (1) kompetisi internal adalah kompetisi pada organisme dalam satu spesies dan
    (2) kompetisi eksternal adalah kompetisi pada organisme yang berbeda spesiesnya. Kompetisi dapat berakibat positif atau negatif bagi salah satu pihak organisme atau bahkan berakibat negatif bagi keduanya. Kompetisi tidak selalu salah dan diperlukan dalam ekosistem, untuk menunjang daya dukung lingkungan dengan mengurangi ledakan populasi hewan yang berkompetisi.

    Jika kita bicara tentang kompetisi tentu disekolah pun kita perlu melakukan kompetisi-kompetisi tertentu dengan tujuan yang beraneka ragam. Dengan tujuan yang beragam tersebut tentu jenis kompetisi yang dilakukan menjadi beragam pula. Tapi kali ini kita tidak akan membahas hal tersebut. Kita akan fokus membahas manfaat kompetisi itu sendiri bagi para siswa.

    Jika di era kurikulum KTSP dan era kurikulum 2013 titik tekan dunia pendidikan fokus pada pendidikan karakter beserta penilaiannya. Saya berharap ada era dimana kurikulum fokus pada kompetisi sekolah seperti era kejayaan pak Harto. Pada faktanya banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari kompetisi sekolah, seperti dibawah ini.

  1. Meningkatkan motivasi belajar
  2. Bagi sobat-sobat yang merasakan era pak Harto tentu merasakan era dimana hampir setiap sore selalu ada acara lomba cerdas cermat di TVRI. Dan Hal ini menjadi trend ketika itu yang di ikuti hampir seluruh sekolah di indonesia. Trend lomba cermat inipun tak hanya booming di sekolah-sekolah tetapi juga booming bagi anak-anak SD di pojok-pojok area kampung.  Meraka bermain ala ala cerdas cermat menguji kemampuan mereka dengan teman sebayanya. Secara tidak langsung trend tersebut ternyata mendongkrak motivasi belajar siswa. Sehingga pada saat itu buku RPUL (Rangkuman pengetahuan umum) dan buku RPAL (Rangkuman pengetahuan alam) selalu menjadi pegangan saat ingin bermain di pojok kampung. Artinya jelas bahwa Kompetisi-kompetisi sekolah memang senjata ampuh untuk meningkatkan motivasi belajar.

  3. Membangun learning community
  4. Melalui berbagai kompetisi beregu secara otomatis learning communiy menjadi terbentuk. Tanpa harus dipaksa-paksa untuk disuruh belajar bersama a, mereka pasti belajar secara berkelompok. Belum lagi dorongan untuk mencapai kemenangan akan mendorong anggota lainnya untuk mengajari teman se regu lainnya dan inilah yang disebut learning community. 

  5. Membangun daya saing
  6. Kualitas hanya bisa terbentuk dengan adanya daya saing. Berbagai kompetisi yang dilakukan di sekolah yang sejatinya adalah persaingan tentu akan membentuk kualitas. Dan inilah yang memang kita harapkan.

  7. Membangun sportivitas
  8. Siap menang berarti juga harus siap kalah, kekalahan dalam kompetisi  ternyata bisa membangun spotivitas pada invidu.  Sportivitas tak bisa diajarkan hanya lewat teori-teori saja. Dan untuk mengajarkan sportivitas saya rasa satu-satu nya jalan adalah memberikan mereka kesempatan untuk merasakan ikut dalam dinamika kompetisi.

  9. Long term memory
  10. Pernah dengar teori long term memory (bahasa kasarnya ngelotok di otak) ???yaitu teori ingatan jangka panjang. Seorang siswa akan mengingat pelajaran dalam cakupan long term memori hanya jika mereka merasakan pengalaman yang bermakna. Apakah belajar didalam kelas dengan metode itu-itu saja bisa membentuk pengalaman bermakna???saya rasa tidak. Berdasarkan beberapa penelitian, pengalaman bermakna yang mereka dapat justru kebanyakan berasal dari aktivitas organisasi ektrakurikuler yang mereka ikuti. Seperti berkemah, hiking, LDK dan sebagainya. Sedangkan sebagian lagi menyatakan mereka masih mengingat tentang aneka lomba dan prestasi, yang mereka dapatkan disaat mereka masih kecil.
    Artinya jelas bahwa pengalaman bermakna bisa didapat dari berbagai aktivitas yang memang melibatkan aktivitas fisik dan dinamika emosional yang mereka rasakan, dan salah satu aktivitas tersebut adalah kompetisi sekolah.




Komentar