Kisah inspiratif pemuda dan se-ekor ular


Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah inspiratif pemuda dan se-ekor ulardibawah ini.
Seorang pemuda pada suatu kampung selalu saja menghabiskan waktunya hanya untuk mengeluh dan berputus asa. Perasaannya mudah sekali tersinggung hingga sering sekali sang pemuda terlibat perkelahian hanya karena hal-hal yang sepele. Amarahnya pun mudah sekali meledak hingga terkadang emosinya tak bisa dibendung lagi. 

kisah pemuda dan ular

Hari demi hari dilalui oleh sang pemuda dengan rasa gundah gulana. Tak ada sanak saudara yang dekat dengan dirinya bahkan teman-teman sekampung nya pun tak mau lagi berteman dengan dirinya. Sayangnya sang pemuda masih saja tak menyadari kesalahannya, waktu demi waktu dilalui untuk mencari jawaban permasalahan nya tersebut tapi sayang jawaban tak kunjung datang padanya.
Hingga pada suatu peristiwa , Seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di sore hari. Kebiasaan si tukang kayu adalah membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan dan tidak merapikannya. Secara kebetulan sang pemuda melihat kejadian tersebut dan terus saja melihat tingkah laku sang ular.

Nah ketika ular itu masuk ke sana, secara kebetulan ia merayap di atas gergaji.

Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali. Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bagian mulutnya.

Marah dan putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun lalu membelit kuat gergaji itu. Belitan yang menyebabkan tubuhnya terluka amat parah. Semakin membelit maka semakin parah sang ular terluka.

Dan akhirnya si ular pun binasa…disaat peristiwa tersebut lah sang pemuda tersungkur sambil meneteskan air matanya. Ternyata kehidupan sang ular sangat mirip sekali dengan kehidupannya. Bertahun-tahun hidup menderita tanpa keluarga, tanpa teman dan semua itu disebabkan oleh dirinya sendiri.

Pembelajaran yang dapat diambil :
Kadangkala di saat marah, kita ingin melukai orang lain. Setelah semua berlalu, kita baru menyadari bahwa yang terlukai sebenarnya adalah diri kita sendiri.

Banyaknya perkataan yang terucap dan tindakan yang dilakukan saat amarah menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri sendiri .

”Orang yang tak berpengalaman mendapat kebodohan, tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan.”

Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam bersabda : Barang siapa meredam amarah padahal dia mampu melampiaskannya (kerana mampu/berkuasa), maka ALLAH memanggilnya dihadapan para makhluk di hari kiamat, Dia menyuruhnya memilih dari pada bidadari apa yg dia kehendaki..(HR Abu Daud)

Kadangkala kita pun tak sadar bahwa amarah sedikit demi sedikit menjauhkan kita dari orang-orang yang kita sayangi.

Komentar