Evaluasi kegiatan bagi sebuah organisasi
merupakan hal yang penting, namun terkadang beberapa organisasi melakukan
evaluasi hanya sebagai pelengkap program kerja saja dalam artian bahwa evaluasi
tersebut sama sekal tidak di follow up atau bahkan hanya ceremonial saja.
Evaluasi kegiatan
bisa dibilang merupakan senjata terampuh bagi sebuah organisasi untuk
mengembangkan dan meminimalisir kelemahan-kelemahan di tubuh organisasi. Dalam
banyak literatur, beberapa organisasi yang sudah berada di ujung kehancuran
kemudian melakukan evaluasi dan follow up yang konsisten pada akhirnya bisa
bangkit kembali dan kemudian menjadi besar. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa
kemampuan leader dan para anggotanya juga mempengaruhi jalannya organisasi,
tetapi sehebat apapun para anggotanya tanpa evaluasi dan melakukan perbaikan
maka bisa dipastikan organisasi tersebut akan hilang perlahan-lahan.
Pengertian
organisasi
Organisasi pada
dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli
terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
- Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama .
- James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama .
- Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi
dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi
dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang
tersebut terhadap masyarakat.Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi
yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena
memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat
sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada
di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa
keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan
mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi
berpartisipasi secara relatif teratur.
Unsur
partisipasi dalam Organisasi
Menuruth Keith Davis
ada tiga unsur penting partisipasi:
- Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
- Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
- Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.
Jenis-jenis
partisipasi
Keith Davis juga
mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu sebagai berikut:
- Pikiran (psychological participation)
- Tenaga (physical partisipation)
- Pikiran dan tenaga
- Keahlian
- Barang
- Uang
Sebagian besar
individu yang aktif dalam organisasi pada awalnya hanya ikut-ikutan teman,
sekadar nongkrong bareng atau cari-cari pengalaman. Tetapi pada akhirnya tumbuh
rasa kebersamaan antar anggota dan membentuk rasa keterikatan emosional dan
menjadi anggota aktif yang peduli dengan perkembangan organisasinya.
Sumber :
Keith Davis, Human
Relations at Work, (New York, San Francisco, Toronto, London: 1962).Hlm.15-19
Komentar
Posting Komentar