Dengan mempelajari
5 rahasia para dosen saat periksa skripsi kita akan mengetahui hal-hal apa saja
yang perlu dipersiapkan saat menghadap kepada dosen, dengan begitu maka segala
jerih payah dan usaha yang kita lakukan tidak terbuang dengan sia-sia. Hal ini
juga penting untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada
saat proses pembuatan skripsi.
Pada artikel kali
ini, penulis juga akan menyertakan beberapa tips yang bisa sobat terapkan.
Rahasia 1 : alur pemeriksaan.
Masing-masing dosen
biasanya memiliki alur tersendiri dalam melakukan pemeriksaan skripsi. Ada
dosen yang fokus utama nya pada konsep penelitian, ada yang hanya fokus pada
format penulisan, ada pula yang hanya fokus pada tata bahasa.
Yang jelas masing-masing dosen punya gaya yang berbeda. Bagi rekan-rekan yang bisa membaca gaya dosen nya, tentu proses pembuatan skripsi akan terasa lebih mudah.
Yang menjadi permasalahan adalah jika anda sama sekali tidak mengetahui atau bahkan tidak punya gambaran sedikitpun tentang sang dosen. Nah ini nih...yang sering bikin RMT (RUMIT).
Tetapi meskipun berbeda-beda gaya dosen dan sobat-sobat tidak punya gambaran, bukan berarti harus putus asa. Tenang saja sob selalu ada solusi kok..
Yang jelas masing-masing dosen punya gaya yang berbeda. Bagi rekan-rekan yang bisa membaca gaya dosen nya, tentu proses pembuatan skripsi akan terasa lebih mudah.
Yang menjadi permasalahan adalah jika anda sama sekali tidak mengetahui atau bahkan tidak punya gambaran sedikitpun tentang sang dosen. Nah ini nih...yang sering bikin RMT (RUMIT).
Tetapi meskipun berbeda-beda gaya dosen dan sobat-sobat tidak punya gambaran, bukan berarti harus putus asa. Tenang saja sob selalu ada solusi kok..
Pemeriksaan
skripsi pada dasarnya meliputi 7 hal.
Yaitu :
1. format penulisan skripsi,
2. format judul skripsi,
3. isi skripsi per bab,
4. konsep penelitian,
5. referensi teori, dan
6. tanda baca.
Dari 7 hal tersebut yang paling duluan diperiksa adalah format judul skripsi, format penulisan skripsi dan tanda baca.
Mengapa 3 hal itu yang duluan diperiksa ?????
simple aja sob, 3 hal tersebut bisa di periksa dengan sangat cepat, tanpa membaca hanya melihat saja, biasanya sudah ketahuan salahnya.
Misalnya : format penulisan skripsi yaitu spasi antar paragraph.
Di lihat saja, kalo memang salah spasi nya pasti ketahuan. Hal ini dilakukan sang dosen sebagai tahap awal pemeriksaan skripsi, lagipula sob....para dosen itu yang diperiksa banyak, jadi..... ya diutamakan yang bisa dilihat kesalahannya secara kasat mata.
Biasanya 3 hal tersebut diperiksa 3-6 kali bimbingan. Jadi ya sobat harus fokus untuk 3 hal itu di awal-awal. Meskipun gaya dosen berbeda-beda tetap saja 3 hal itulah yang diperiksa di awal.
Untuk tahap selanjutnya, barulah dosen memeriksa detil isi dan konsep-konsep secara mendalam.
1. format penulisan skripsi,
2. format judul skripsi,
3. isi skripsi per bab,
4. konsep penelitian,
5. referensi teori, dan
6. tanda baca.
Dari 7 hal tersebut yang paling duluan diperiksa adalah format judul skripsi, format penulisan skripsi dan tanda baca.
Mengapa 3 hal itu yang duluan diperiksa ?????
simple aja sob, 3 hal tersebut bisa di periksa dengan sangat cepat, tanpa membaca hanya melihat saja, biasanya sudah ketahuan salahnya.
Misalnya : format penulisan skripsi yaitu spasi antar paragraph.
Di lihat saja, kalo memang salah spasi nya pasti ketahuan. Hal ini dilakukan sang dosen sebagai tahap awal pemeriksaan skripsi, lagipula sob....para dosen itu yang diperiksa banyak, jadi..... ya diutamakan yang bisa dilihat kesalahannya secara kasat mata.
Biasanya 3 hal tersebut diperiksa 3-6 kali bimbingan. Jadi ya sobat harus fokus untuk 3 hal itu di awal-awal. Meskipun gaya dosen berbeda-beda tetap saja 3 hal itulah yang diperiksa di awal.
Untuk tahap selanjutnya, barulah dosen memeriksa detil isi dan konsep-konsep secara mendalam.
Rahasia 2 : konsep penelitian jangan lupakan instrumen nya
Saat masuk pada
pemeriksaan konsep penelitian, bawa juga instrumen penelitiannya sob. Biasanya
sang dosen iseng banget sob, saat periksa konsep penelitian sang dosen akan
meminta instrumen nya juga. Seandainya kita gak bawa tuh instrumen, ya terpaksa
disuruh pulang dan proses pemeriksaan akan berlanjut lebih panjang. Hehehehehe.
Sebaiknya
bawalah seluruh instrumen penelitian disaat masuk pada fase konsep penelitian.
Seperti : daftar interview, kuesioner, data observasi, data peserta yang diteliti, alur pengambilan data, alur data analisis yang kita pakai atau hal lainnya.
Pokoknya semua dibawa aja sob....jadi saat sang dosen nanya, kita sudah ada instrumennya dan bisa langsung diperiksa, kan bisa menghemat tenaga daripada bolak balik gak karuan.
Seperti : daftar interview, kuesioner, data observasi, data peserta yang diteliti, alur pengambilan data, alur data analisis yang kita pakai atau hal lainnya.
Pokoknya semua dibawa aja sob....jadi saat sang dosen nanya, kita sudah ada instrumennya dan bisa langsung diperiksa, kan bisa menghemat tenaga daripada bolak balik gak karuan.
Rahasia 3 : Jumlah teori dan tahun teori.
Ini simple banget
sob...tapi justru inilah yang paling sering jadi masalah. Mungkin lebih mirip
seperti ungkapan "kita tak akan terjatuh karena batu yang besar, tetapi
lebih mudah tergelincir oleh batu yang kecil."
begitu juga dengan teori-teori yang kita gunakan dalam skripsi sob... Termasuk tahun teori nya.
Kita begitu fokus dengan redaksi teori, kita pilih teori yang paling tepat tetapi Cuma satu teori saja. Nah....satu teori itu biasanya disuruh tambah lagi. Akhirnya ya bolak-balik bimbingan, bikin capek aja.
begitu juga dengan teori-teori yang kita gunakan dalam skripsi sob... Termasuk tahun teori nya.
Kita begitu fokus dengan redaksi teori, kita pilih teori yang paling tepat tetapi Cuma satu teori saja. Nah....satu teori itu biasanya disuruh tambah lagi. Akhirnya ya bolak-balik bimbingan, bikin capek aja.
Satu
asumsi untuk teori biasanya harus di ikuti oleh 4-5 teori. Perhatikan juga tahun nya sob,
kutipan yang layak itu 5-10 tahun yang lalu. Sebisa mungkin bahkan untuk
memilih teori yang paling terbaru.
Yang utama ya itu sob...kalo dosen udah liat ada 4-5 teori dari satu asumsi hanya dengan sekali lihat saja biasanya lancar jaya.
Untuk beberapa teori, terutama pada teori-teori inti. Jangan pernah coba-coba untuk memanipulasi. Biasanya sang dosen hapal banget sob.....secara gitu loh....bertahun-tahun itulah yang mereka geluti.
Yang utama ya itu sob...kalo dosen udah liat ada 4-5 teori dari satu asumsi hanya dengan sekali lihat saja biasanya lancar jaya.
Untuk beberapa teori, terutama pada teori-teori inti. Jangan pernah coba-coba untuk memanipulasi. Biasanya sang dosen hapal banget sob.....secara gitu loh....bertahun-tahun itulah yang mereka geluti.
Rahasia 4 : sinkronisasi antar paragraph.
Jika ada mahasiswa
yang berusaha untuk nyontek alias comot sana sini dari internet, jangan
marah seandainya dimarah sama dosen. Sang dosen biasanya melakukan sinkronisasi
antar paragraph, jadi kalo ada paragraph yang rada-rada gak nyambung. Biasanya
sang dosen langsung nyerang dengan berbagai pertanyaan. Seandainya kita gak
tahu ya sudah pasti di marah sama dosen, Karena itu ada indikasi contekan dari internet.
seandainya
sobat nyontek alias comot sana sini dari internet, jangan lupa untuk di
baca-baca ulang. Sapa tau ada paragraph yang gak nyambung.
Rahasia 5 : mengukur kapasitas sendiri
Sebagian besar dosen
biasanya tak hanya melakukan pemeriksaan terhadap skripsi saja, tetapi juga
memeriksa mahasiswa nya. Terutama terkait dengan kemampuan dan kapasitas sang
mahasiswa.
Jadi misalnya skripsi sobat bagus banget, sedangkan sang dosen tau bahwa sobat kemampuan nya sedang-sedang saja.
Maka biasanya sang dosen mulai curiga dan banyak tanya. Kadang kala justru disuruh ganti judul atau rehab semua skripsi nya. Nah kan jadi repot....
Jadi misalnya skripsi sobat bagus banget, sedangkan sang dosen tau bahwa sobat kemampuan nya sedang-sedang saja.
Maka biasanya sang dosen mulai curiga dan banyak tanya. Kadang kala justru disuruh ganti judul atau rehab semua skripsi nya. Nah kan jadi repot....
buatlah
skripsi yang sesuai dengan kemampuan sobat, nilai skripsi itu besar bukan
karena sulitnya topik yang kita ambil, tetapi karena cara kita menelitinya dan cara kita
dalam menyampaikannya.
Walaupun topiknya sederhana tetapi cara penelitian kita benar dan penyampaian kita bagus, sudah pasti nilai skripsinya juga bagus.
Walaupun topiknya sederhana tetapi cara penelitian kita benar dan penyampaian kita bagus, sudah pasti nilai skripsinya juga bagus.
Untuk sementara
segitu aja dulu ya sob..sedikit tapi di laksanakan, pasti menuai hasil
maksimal.
Semoga bermanfaat
ya.
Komentar
Posting Komentar