Provinsi papua sangat terkenal sebagai daerah tambang emas. Hampir setiap saat emas-emas papua di tambang dengan alat-alat berat. Daerah ini memproduksi 40,9 ton emas setiap tahunnya. Gunung-gunung di daerah papua di prediksi mengandung emas.
Terkait dengan hal tersebut, saya sedikit menghubung-hubungkan dengan batu cincin produksi asal papua yaitu cyclops papua. Berdasarkan beberapa pantauan dan pengamatan dari berbagai gambar batu cincin papua. Ternyata permukaan batu cyclops papua sentani berwarna hijau memiliki taburan berwarna ke emasan.
Taburan ke emasan seperti pasir tersebut menempel secara merata di seluruh permukaan badan batu. Pada saat belum di asah, badan batu tidak terlihat sama sekali taburan emas nya. tetapi ketika Sudah di asah, maka di permukaan nya mengeluarkan taburan emas. Warna hijau dengan semburat putih disertai dengan totol hitam di tambah dengan taburan warna ke emasan. Wah.....memang indah sob. Yah...mungkin saja hal tersebut dikarenakan daerah papua yang kaya akan kandungan emas nya.
Berbeda dengan batu cyclops yang bening plong, Batu cyclops yang bening plong tersebut mirip sekali dengan obsidian dan sama sekali tidak memiliki taburan emas. Beberapa ahli batu menyatakan bahwa batu cyclops hijau yang memiliki taburan emas tersebut berasal dari kapak batu purba. Dan pemerintah setempat sudah melakukan pelarangan terhadap benda cagar budaya tersebut.
Tak cukup dengan pelarangan saja, pemerintah setempat bahkan mengeluarkan undang-undang khusus yang melarang ekplorasi dan eksplotasi mendalam terhadap batu cyclops yang berasal dari kapak batu purba tersebut.
Komentar
Posting Komentar