Cara Mendidik bagi tumbuh kembang anak usia dini


Cara untuk mendidik anak sangat lah penting untuk dipelajari terutama bagi para orang tua yang memang menginginkan anaknya menjadi insan yang terbaik. Terlebih bagi anak-anak usia dini yang sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang sedang pesat-pesatnya, pendidikan merupakan hal yang penting sekali bagi mereka. Ada Tiga pilar utama disamping faktor Genetika dan keturunan, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan rumah dan lingkungan sekolah. Mari kita bahas satu persatu
cara mendidik anak

Pendidikan anak usia dini dalam keluarga

Dari ketiga pilar diatas lingkungan keluarga merupakan pilar yang paling dominan dalam membentuk pendidikan anak. Semua berawal dari keluarga bahkan sedari kecil pendidikan yang pertama kali di terima balita adalah pendidikan yang berasal dari keluarga.

Seperti belajar berjalan dan belajar berbicara. Bahkan hingga dewasa peran keluarga dalam memberikan pendidikan tidaklah terputus, tidak sedikit orang-orang yang sudah menikah bahkan harus berguru pada keluarganya untuk mendapatkan pembelajaran terbaik dalam mengarungi biduk rumah tangga. Artinya jelas sob.....bahwa peran keluarga benar-benar penting bagi tumbuh kembang anak.

baca juga : kondisi yang mempengaruhi perkembangan motorik anak

Cara mendidik anak dalam keluarga

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa pendidikan berawal dari lingkungan keluarga. Artinya sob.....semua yang terjadi dalam ruang lingkup keluarga merupakan pembelajaran bagi sang anak.

Daya ingat dan memori sang anak akan merekam seluruh kejadian yang terjadi dalam keluarga, untuk kemudian digunakan sebagai acuan dalam bertindak. Pernah melihat anak kecil yang keranjingan dandan setelah melihat ibunya berdandan, nah itu tuh sob....contoh kecil, bahwa anak akan merekam dan meniru semua yang orang tua lakukan.

Dari sini jelas bahwa untuk mendidik anak dalam keluarga yang perlu dilakukan hanyalah melakukan atau bersikap yang baik-baik  didepan sang anak. Seperti sholat, bicara dengan sopan santun, berpakaian yang rapi serta melakukan sesuatu secara disiplin. Maka secara otomatis sang anak akan meniru hal tersebut.

Saya sendiri pun sudah membuktikannya, anak saya perempuan berumur 2 tahun 5 bulan. ketika saya sholat rupanya anak saya mengamati dari dekat, setelah saya sholat dia pun bertanya, papa tadi ngapain??????saya jelaskan sedikit yang simple. Ke esokan harinya saat sambil bermain dia sengaja gelar sejadah dan tiba tiba melakukan gerakan sholat.

Saya sempat ketawa sendiri sob. Soalnya lucu gerakannya .....mana gak pake mukena malah pake peci saya. Akhirnya saya pun memberi nasehat padanya dan mengajarkan sedikit tentang sholat.

Dan tau gak sob apa responnya......????? Dia seneng banget diajarin sholat. Walaupun ada protes-protes comel sedikit tapi gak apa-apa namanya juga belajar.

Dari hal tersebut jelas banget sob...penting nya peran keluarga. Bisa kita bayangkan sob seandainya jika yang kita contohkan justru perbuatan buruk, maka secara otomatis pula sang anak akan meniru hal buruk tersebut. Jika sudah menjadi sebuah habit (kebiasaan) atau perilaku maka akan semakin sulit untuk memperbaikinya.

Cara mendidik anak dalam lingkungan

Sebenarnya cukup sulit untuk mendapatkan pendidikan dalam lingkungan bagi seorang anak. Terlebih dengan gegap gembitanya dunia digital dan pesatnya teknologi.

Walaupun sangat sulit untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan. Tetapi masih ada cara untuk mengkondisikannya, yaitu dengan mengkondisikan keadaan lingkungan dengan cara melakukan seleksi lingkungan-lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang sang anak, termasuk juga dengan teman-teman sang anak.

Bukan berarti dengan begitu kita bersikap diskriminatif, tapi memang tak bisa dipungkiri sob....salah bergaul justru membuat anak menjadi salah arah. Jika kontrol tersebut benar-benar bisa berjalan, insya allah anak secara otomatis akan mendapatkan pembelajaran yang bermakna bagi kehidupannya.

Cara mendidik anak disekolah

Jika di dua tempat di atas sang anak mendapatkan pendidikan yang bagus, sebetulnya kita tidak perlu terlalu cemas terhadap pendidikan disekolah. Terlebih dengan adanya standarisasi pendidikan artinya hampir disemua lembaga pendidikan memiliki konten pendidikan yang volume nya setara.

Toh mutiara meskipun di lumpur akan tetap menjadi mutiara. Tetapi walaupun demikian, kita sebagai orang tua patutnya menempatkan anak-anak kita pada sekolah yang memang memiliki kualitas. Sehingga 3 pilar pendidikan bisa bener-benar berjalan dengan optimal.

baca juga: anak-anak tidak butuh uang.benar atau salah?








Komentar